PESONA SARUNG KHAS BIMA-DOMPU YANG MULTIFUNGSI


Menjamurnya bisnis sarung di pasaran dengan berbagai kualitas dan harga yang bersaing, membuat para produsen dan pedagang memutar otaknya dalam berinovasi. Kisaran harga sarung dari berbagai merek di tingkat pasar dari Rp 30.000,- hingga Rp 1.800.000,-. Kalau harga sarung khas Bima masih tahap wajar antara Rp 200.000,- hingga Rp 500.000,- tergantung kerumitan dan motifnya. Eits…jangan kaget loh. Pepatah bilang “kualitas menentukan harga”. Kain sarungnya ada yang bahannya kasar hingga selembut sutera. Ada yang buatan mesin, dan buatan tangan. Variasi pokoknya.

Hasil gambar untuk pembuatan sarung bima
Gambar emak yang memakai Rimpu sedang menenun kain

Kali ini kita bahas sarung khas Bima-Dompu. Sarung tenun tradisional dari Bima-Dompu, Nusa Tenggara Barat ini sudah menjadi andalan daerah Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu (Dou Mbojo). Sarung ini sangat legendaris hingga terkenal ke luar Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sarung ini multifungsi loh. Selain itu sudah punya keunggulan sendiri.


Keunggulan Sarung Tenun Bima

Sarung tenun Bima atau biasa orang menyebutnya dengan Tembe Nggoli ini merupakan sarung yang memiliki keunggulan.

a.   Halus
Pegang sarungnya, dan rasakan kelembutan kainnya. Dijamin kamu bakal ketagihan untuk memegangnya. Dan aku sudah buktikan loh.

b.   Tahan Lama
Suamiku punya sarung udah bertahun-tahun, tapi tahan lamanya minta ampun. Yang namanya produk buatan tangan ya tahan lama loh.

c.    Nyaman
Suamiku sering menggunakannya untuk sholat dan tidur. Katanya nyaman kalau pakai sarung itu daripada sarung buatan pabrik.

d.   Dibuat secara tradisional
Tangan-tangan kuat emak-emak Bima-Dompu menjadi saksi keunggulan sarung ini. Mereka sangat berjasa demi kelancaran kegiatan-kegiatan di masyarakat yang menggunakan sarung ini. Mereka adalah ujung tombak bisnis sarung yang sudah mulai akrab di telinga luar provinsi Nusa Tenggara Barat.

e.    Kualitas terjamin
Soal kualitas, jangan diragukan. Beli dan buktikanlah.


Manfaat Sarung Tenun Bima

Jika dikulik lebih jauh, sarung ini mempunyai banyak manfaatnya loh. Gak percaya? Ini tak ceritain ya… Sebagian dari kisah kami berdua.

a.   Seserahan pernikahan

Aku diberikan oleh-oleh dari mertuaku ketika aku mau nikah. Tak buka ternyata ada sarung berwarna pink. Lalu ku pegang, emmm..halusnya.. Dan aku mencobanya untuk menjadikannya rimpu. Rimpu itu sarung yang dijadikan untuk penutup kepala. Ya, aku baru tahu dari suamiku. Dan saat itu aku bisa memakainya. Ternyata jadi kelihatan cantik. Hehe…

b.   Penahan angin alias buat selimutan

Ini yang dilakukan oleh suamiku ketika naik kereta malam. Eh, kereta api maksudnya. Maklum, kalau naik kereta api di kala malam hari itu bawaannya pengen nyanyi Kereta Malam.

Nah, suasana malam di dalam kereta itu sangat dingin loh. Bahkan kamu akan mencari kehangatan di kala gak bawa jaket. Bisa ke restorasi untuk sekedar duduk di pojokan sambil ngopi. Nah, kalau sendirian itu pura-pura mainin gadget sambil pasang head set aja. Hehe… Kalau naik kereta api berdua dengan pasangan halal itu, bisa pelukan loh, atau sekedar bersandar. Tapi jangan kelewatan ya…

Nah, kembali ke manfaat sarung yang ini. Emang sih aku juga pernah mencobanya waktu itu saat kedinginan. Padahal udah pakai jaket, tapi kan kaki masih kedinginan. Yaudah deh aku selimutan juga. Dan aku bisa bobok syantik. Hehe

c.    Hiasan pakaian saat akad nikah

Biar suamiku kelihatan makin ganteng saat akad nikah, maka aku sarankan untuk pakai sarung yang mengikat di pinggang. Ya pakai celana panjang hitam juga sih. Eh setelah dicoba, ternyata suamiku jadi ganteng saat prosesi akad nikah waktu itu.

Gambar kami setelah akad nikah selesai 


d.   Acara Tradisional

Di Bima-Dompu sudah menjadikan sarung ini sebagai perlengkapan saat acara tradisional. Salah satunya kita kenal dengan nama Rimpu. Sarung yang dipakai untuk penutup kepala.

Eits, ternyata pemakaian rimpu ini berbeda loh. Kalau untuk perempuan yang belum menikah, memakai rimpu dengan menutup wajahnya. Sedangkan bagi perempuan yang sudah menikah, bisa dengan memperlihatkan wajahnya.

Kalau mau tahu Festival Rimpu, waktu itu di Monas ada Festival Rimpu yang dihadiri oleh Ratusan Dou Mbojo. Nah, aku sebagai isteri orang Dompu, pengen ikutan. Tapi saat itu lagi sakit. Jadinya gagal dah ke Monas. Padahal mah deket dari Bogor ke Monas. Suatu saat jika aku tinggal di Dompu, bisa ikutan acara seperti itu.

Hasil gambar untuk rimpu
Gambar penggunaan Rimpu Colo dan Rimpu Mpida

e.    Acara keagamaan

Penggunaan sarung identik dengan anak santri loh. Tak hanya santri putra yang menggunakannya, tapi juga santri putri. Teman saya seorang santri putri Nahdhatul Ulama sering menggunakan sarung dalam kesehariannya. Jadi, sarung potensial untuk dikembangkan.

f.     Bedong bayi

Kata suamiku, bayi yang baru lahir hingga usia sebulan biasanya dipakaikan sarung untuk bedong bayi. Katanya sih karena kulit bayi sangat sensitif. Nah, karena sarung ini sangat lembut, makanya aman untuk kulit bayi. Bagi para emak-emak yang sedang hamil atau punya bayi apakah minat neh mencobanya? Kalau aku calon emak yang lagi hamil 7 bulan, pengen nyobain loh…

g.    Ayunan bayi

Bayi kamu rewel? Atau kamu lagi capek? Bisa loh buat ayunan dari sarung. Jadi inget waktu bapakku suka buat ayunan dari sarung untuk bayi. Kadang-kadang aku suka mencoba tidur di ayunan waktu masih balita. Rasanya seru loh…
Untuk para pasangan muda, bisa neh di coba.

h.   Timbangan bayi

Di daerah pedesaan masih banyak loh yang menimbang bayi dan balita dengan timbangan warna kuning yang dibawahnya dikaitkan sarung. Walau ada yang nangis atau tertawa. Tapi ini lebih mempermudah emak-emak dalam mengetahui berat badan anak-anaknya. Biasanya ini dilakukan oleh kader posyandu.

Nah, itulah keunggulan dan manfaat sarung tradisional khas Bima-Dompu. Jangan khawatir dengan harga. Harga masih wajar, tapi kualitas jangan diragukan loh. Sekarang kan sedang ngetren “Cintai produk dalam negeri”. Nah, ini produk dalam negeri yang berkualitas, dan hasil kreativitas emak-emak rumah tangga alias home industry loh. Jika kamu memiliki sarung ini, sama aja kamu membantu dapur mereka tetap mengebul. Yuk, budayakan membeli produk dalam negeri.

Cek produk kami di instagram @jualsarungbimadiklaten


#tembenggoli #sarungadat #sarungbima #sarungdompu #rimpu #sarung #sarungasli #sarungtenun #dompu #bima #nusatenggarabarat #indonesia #doumbojo #jualsarungbimadiklaten #review

Komentar

Postingan Populer