PESONA SATU JUNI UNTUK SAYA, INDONESIA, DAN ANAK-ANAK INTERNASIONAL
Hari
Kelahiranku
Satu Juni memiliki pesona
tersendiri dalam kehidupanku, sejarah terbentuknya Indonesia, dan untuk
anak-anak Internasional.
Tahun 1990 di hari Jum’at
yang bertepatan dengan tanggal Satu Juni, aku lahir ke dunia ini dengan
diiringi doa dari orang-orang yang menyayangi ku. Lahir tepat tanggal Satu Juni
merupakan kebahagiaan bagi saya, apalagi hari Jum’at. Satu Juni memiliki
kekuatan penyemangat untukku, sedangkan hari Jum’at merupakan hari yang baik.
Bahkan sebagian umat Islam ingin meninggal di hari Jum’at.
Ternyata Satu Juni
merupakan Hari Kelahiran Istilah Pancasila. Aku jadi semakin bahagia. Jadi
lebih bermakna hidupku. Aku selalu berusaha agar semangatku tak pernah padam,
dan tegar seperti Pancasila.
Ketika orang-orang buat caption “Saya Indonesia Saya Pancasila”,
disitu saya buat caption lain “Saya
Diyah Kusuma Wardani, Sejak Lahir Saya Indonesia dan Pancasila”.
Peristiwa
Penting Satu Juni di Indonesia
Rapat perdana BPUPKI
dilaksanakan tanggal 1 Juni 1945 untuk merumuskan dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila. Ide itu dikemukakan pertama kali oleh Ir. Soekarno yang akhirnya
setiap satu juni diperingati sebagai hari Kelahiran Pancasila.
Pancasila merupakan dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan identitas negara. Kekuatan
Pancasila diharapkan menjadi alat pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke.
Banyak terjadi perdebatan
tentang hari lahirnya Pancasila, antara lain: tanggal 1 Juni 1945, 22 Juni
1945, dan 18 Agustus 1945. Namun, telah disepakati jika Hari Kelahiran Istilah Pancasila
jatuh pada tanggal 1 Juni 1945. Hal ini berdasarkan saat Ir. Soekarno
mengucapkan pertama kali kata Pancasila dalam rapat BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Jadi, 1 Juni 1945 adalah
waktu pertama kalinya Ir. Soekarno mengucapkan istilah Pancasila dengan isinya:
1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisasi atau Peri Kemanusiaan, 3)
Mufakat atau Demokrasi, 4) Kesejahteraan Sosial, 5) Ketuhanan yang Maha Esa. 22
Juni 1945 merupakan Piagam Jakarta yang isinya: 1) Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, 2) Kemanusiaan yang adil dan
beradab, 3) Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, 5) Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Dan 18 Agustus 1945 merupakan bunyi pembukaan dalam UUD 1945
yang isinya: 1) Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
3) Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat
kebijaksanaandalam permusyawaratan/perwakilan, 5) Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Kesimpulannya, 1 Juni 1945 merupakan Hari Kelahiran Istilah
Pancasila dan 18 Agustus 1945 merupakan Hari Pengesahan isi Pancasila dalam UUD
1945.
Kekuatan Pancasila
diharapkan dipertajam lagi mengingat akhir-akhir ini banyak peristiwa yang
mengatasnamakan suku, agama, ras, dan antargolongan membuat kekacauan di bumi
pertiwi. Entah itu untuk tujuan meraih keuntungan atau jalan meraih kekuasaan.
Sungguh miris.
Mungkin para pahlawan kita
jika masih hidup akan menangis karena mengetahui jika generasi penerusnya
kurang menghargai Indonesia. Jangan sampai istilah “Generasi Pendahulu adalah
Generasi Pembangun Indonesia, dan Generasi Penerus adalah Generasi Perusak
Indonesia terjadi. Mungkin para “Sengkuni (Tokoh dalam dunia pewayangan yang
mempunyai karakter tidak baik karena suka mengadu domba)” mulai bangkit dari
keterpurukan, sehingga kekacauan di Indonesia makin meluas.
Terima kasih kepada
Presiden Joko Widodo karena mulai tahun 2017, tanggal Satu Juni menjadi hari
libur nasional. Dan euforia kepemilikan negara Indonesia mulai terlihat dari Warga
Negara Indonesia pada hari ini hingga membuat hastag #savenkri , #savepancasila dan gaung “Saya Indonesia Saya
Pancasila” kian terdengar lebih keras.
Peristiwa Penting Satu Juni di Dunia
Satu Juni bukan
hanya peristiwa kelahiran saya, kelahiran pancasila, tapi juga merupakan
peristiwa penting untuk anak-anak internasional. Setiap
tanggal Satu Juni diperingati Hari Anak-Anak Internasional, sedangkan secara
Universal diperingati pada tanggal 20 November. Hari Anak merupakan peristiwa
penting yang peringatannya memiliki tanggal yang berbeda-beda setiap negara.
Perayaan sekaligus hari besar ini bertujuan untuk menghormati hak-hak bagi
seluruh anak di dunia.
Hari Internasional
untuk Perlindungan Anak-anak telah dirayakan pertama kalinya di sekitar tahun
1950-an oleh 51 negara seluruh dunia. Meskipun kesepakatan Satu Juni sebagai
Hari Anak Internasional mulai dibangun dalam konvensi International Women Democratic Federation di Moskow tahun 1949. Pertemuan
tersebut membicarakan persoalan anak-anak di dunia dalam kelangsungan hidup
mereka hingga akhirnya dewan memutuskan untuk secara resmi untuk menghormati
hak anak, mulai dari hak hidup, pendidikan, dan kesehatan.
Indonesia juga
sudah mempedulikan nasib anak-anak dari sisi kehidupan, pendidikan, dan
kesehatan anak-anak. Konkritnya seperti yang dilakukan oleh pemerintah Jakarta
dalam menerapkan Kartu Jakarta Pintar untuk anak-anak yang berasal dari
golongan kurang mampu. Semoga saja nasib anak-anak Indonesia lebih baik lagi
agar menjadi aset negara yang memiliki daya saing tinggi dengan negara lain.
Keinginan Sang Pemilik Kelahiran Satu Juni untuk Indonesia
Aku dilahirkan dari rahim
seorang ibu yang sejak kecil dibesarkan dari dunia pertanian. Ayahku juga mempunyai
profesi sampingan sebagai petani, namun setelah pensiun jadi profesi utama. Dan
keluarga besarku adalah petani. Walaupun sawah tidak terlalu luas, yang penting
cukup.
Aku hidup di lingkungan pertanian
yang penuh cinta damai hingga mengantarkanku untuk melanjutkan jenjang
pendidikan dengan jurusan budidaya pertanian. Walaupun jurusan budidaya
pertanian masih dianggap kebanyakan orang adalah jurusan tidak keren, tapi
setidaknya bisa mendapatkan ilmu untuk dipraktekkan kepada orang lain. Perlu
diingat bahwa petani adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tak ada mereka berarti
tak ada makanan di bumi.
Pergeseran gaya hidup mulai
mengarah ke gaya hidup sehat dengan menginginkan asupan makanan yang sehat ke
dalam tubuh. Akhirnya pertanian mulai dikembangkan dengan adanya Pertanian
Organik dengan budidaya secara hidroponik. Banyak petani muda dan ibu rumah
tangga bergerak dalam usaha ini. Hingga ada istilah pertani berdasi, karena
dari bertani mereka jadi bos.
Keinginanku sederhana. Aku
hanya ingin pertanian semakin digarap secara serius oleh berbagai pihak. Mulai
dari diri sendiri yang menghargai produk petani dengan membeli produk pertanian
dengan harga wajar.
Peran Pemerintah dalam membantu petani dengan cara mempertegas
regulasi pertanian dan ekosistemnya salah satunya dengan mempertegas Undang-Undang
Pokok Agraria, memberikan bantuan peralatan yang menunjang pertanian melalui
kelompok tani, dan memberikan bantuan tenaga pendamping petani yang lebih
banyak agar para petani semakin yakin akan kehidupan mereka ke depan. Peran Perusahaan yaitu memberikan
bantuan berupa membeli produk pertanian sebagai jembatan dari petani kepada konsumen.
Peran Bank yaitu memberikan bantuan Kredit
Usaha Rakyat untuk petani dengan bunga ringan. Dan tentunya peran perguruan tinggi yaitu
mengembangkan riset dan inovasi terbaru agar diaplikasikan oleh petani.
Mari kerjasama dengan
petani yang lebih baik lagi dengan cara beli dan bela produk petani secara
langsung atau melalui UKM. Dan mari dampingi para pahlawan pangan lokal agar
hidupnya lebih sejahtera. Terima kasih Petani.
Komentar
Posting Komentar